Wednesday 29 December 2010

Tiketku jatuh ke lubang WC

Perjalananku menuju Jogja malam itu terasa panjang sekali. Ga bisa tidur di kereta. Badan terasa pegal banget. Ini karena paginya sebelum berangkat aku dan beberapa kawan kantor melakukan lari-lari pagi di Taman Tebet. Hasilnya kaki dan badanki jadi pegal deh.

"permisi pak, tiketnya", sapa kondektur kereta memeriksa tiket.

"ini pak", sambil terkantuk-kantuk karena ga bisa tidur aku serahkan tuh tiketnya.

"terima kasih", kata pak kondektur sambil mengembalikan tiket.

Kebelet kencing nih. kencing dulu ah. Biasanya di kereta selalu ada peringatan begini: "gunakan toilet ketika kereta jalan". Peringatan itu bukan tanpa alasan. Lubang toilet di kereta kan langsung dibuang keluar kereta tanpa ada penampungnya.

Tentu saja peringatan itu aku patuhi. Kereta ketika itu berjalan ngebut. Ketika di dalam toilet aku tanpa sengaja menjatuhkan secarik kertas ke lubang WC dan hilang keluar kereta.

"waduh kertas apa ya tadi", pikirku penasaran

"Wah tiketku kabur", pikiranku mulai mengarah ke hal-hal yang membuat aku takut.

"nanti kalau diperiksa lagi gimana ya", rasa takut itu muncul makin jelas.

"ah sudah lah, semoga aja nggak diperiksa lagi, lagi pula belom pernah diperiksa dua kai kok", kataku dalam hati menenangkan.

Sampai di stasiun kutoarjo ketakutanku itu benar-benar terjadi.

"maaf mas, tiketnya", tanya si kondektur

Glek.. gimana nih.

"kemarin kan sudah diperiksa pak, saya lupa taruh di mana", kilahku, sambil pura-pura sibuk mencarinya ke semua kantong. padahal aku dah tau kalu jatuh di toilet. hihihi...

"Ya sudah ga apa-apa mas", kata si kondektur.

Haduh leganya hati ini. untung aja ga disuruh turun atau kena denda.

Buat para anker alias anak kereta, mohon untuk tidak teledor menyimpan tiket kereta, meskipun sudah diperiksa. Kondektur bisa saja memeriksa tiket dua kali seperti cerita saya di atas.

No comments:

Post a Comment