Tuesday 21 December 2010

Kenapa Harus Kecewa

Perasaan kecewa, menyesal dan sebangsanya sering kali menerpa kita manakala kita mengalami kegagalan. Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa kita bisa kecewa?

Ketika tim sepak bola kesayangan kalah dari tim lawan, perasaan kecewa begitu mendalam terjadi pada diri kita. ketika kita tidak mendapatkan ranking 1 di kelas, kita kecewa. Ketika kita tidak mencapai target penjualan, kita kecewa. Lalu sebenarnya apa yang membuat kita kecewa?

Menurut saya, kita kecewa disebabkan oleh diri kita sendiri. Kita kecewa karena apa yg kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Siapa yang membuat harapan itu? Diri kita sendiri. Oleh sebab itu, kita kecewa disebabkan oleh diri kita sendiri yang selalu berharap lebih. Kita kecewa karena harapan kita agar tim kesayangan kita menang, kita kecewa karena terlalu berharap mendapatkan ranking 1, kita kecewa karena terlalu berlebihan menentukan target.

Coba bayangkan di sisi sebaliknya. Apabila kita tidak menggebu-gebu membela suatu tim sepak bola, mau si A kalah atau sebaliknya, kita tidak akan kecewa. Bila kita tidak mentargetkan untuk mendapatkan ranking 1, kita tidak akan kecewa bila hanya mendapat ranking 2. Demikian juga bila kita tidak membuat target yang berlebihan, kita tidak akan kecewa dengan hasil yg kita peroleh.

So, rasa kecewa, menyesal dan sebangsanya disebabkan oleh siapa? Diri kita sendiri. Berbahagialah dengan apa yang dimiliki dan didapat, dengan demikian kita tidak akan kecewa dengan apapun hasilnya. “Bersyukur” merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan semua itu.

No comments:

Post a Comment