Tuesday 21 December 2010

Merapi Golf Nan Menawan

Siang itu aku dan 2 teman lain mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Merapi Golf yang terletak di Cangkringan, kabupaten Sleman, DIY. Udara yang sejuk sudah menyelimuti kami begitu kami turun dari mobil yang mengantar kami ke sana. Namun keramahan karyawan Merapi Golf yang menyambut kami bertiga seolah menghangatkan suasana di sana.

Sebelum memasuki padang golf, kami terlebih dahulu harus melewati gedung. Gedung itu merupakan kantor manajemen, resepsionis (bagian pendaftaran) dan restoran kecil.

Hal yang menarik perhatianku saat itu adalah papan-papan yang tertempel di dinding gedung dengan beberapa nama-nama pemain yang berhasil memperoleh hole in one atau memasukkan bola dalam satu kali pukulan. Wow, satu kali pukulan bisa masuk ke lubang? Luar biasa.

Beberapa langkah lagi, kami sudah sampai di lapangan golf. Ini kali pertama aku menginjakkan kaki di lapangan golf. Hamparan rumput hijau membentang sejauh mata memandang.

“Wow, keren”, itulah kesan pertama ketika aku melihat lapangan golf dari dekat.

Sayang sekali siang itu awan kurang bersahabat. Awan putih menyelimuti tubuh gunung Merapi. Bila cuaca cerah, kita bisa melihat Gunung Merapi secara jelas dari lapangan ini.

Akan tetapi kekecewaan kami seolah hilang karena kami diajak oleh karyawan yang menyambut kami tadi berkeliling lapangan seluas 67.000 m2 ini dengan menggunakan golf cart. Golf cart adalah sejenis mobil kecil tanpa pintu yang hanya muat maksimal 3 orang yang digunakan untuk mengangkut stik-stik golf para pemain. Mobil itu berbahan bakar bensin. Karena kami bertiga plus 2 orang pemandu, maka kami berkeliling dengan 2 mobil.

Bukan hanya itu, ternyata kami diijinkan untuk mengendarai sendiri golf cart itu.

“Asiiiik”

Kami bergiliran untuk mencoba mengendarainya. Caranya sangat mudah karena di mobil itu hanya ada pedal gas dan rem. Seperti layaknya mobil matik lah, tinggal menginjak gas dan rem tanpa kopling.

“brrrm..brrrmm…”

Nah, sekarang tiba giliran temanku yang mencobanya. Tak selang berapa lama, mobil mulai berjalan ndut-ndutan. Cocok deh buat goyang dangdut maju mundur.

“yaaah.. mobilnya mogok. kenapa nih mobil, baru aja kupakai”, keluh seorang temanku.

“ga bisa makainya kali lu, baru dipakai sebentar udah ngerusak”, canda teman satunya.

“bisa lah, enak aja”

Selidik punya selidik, ternyata. eng ing eeeng. Ya betul dugaan kami, bensinnya abis. Hahaha, sial banget ya, baru nyoba sebentar udah habis bensin. Ya sudah terpaksa kami ikut naik mobil satunya.


cerita ini pernah diterbitkan di blog lama http://misterdee.co.cc/ tanggal August 14, 2010

No comments:

Post a Comment