Tuesday 21 December 2010

Jangan Percaya 100% pada Alat

Sore itu, seperti biasanya setiap hari senin aku ada kursus Mandarin di Tanjung Duren. Sepulang kantor langsung menuju kamar mandi. Mandi dan siap-siap berangkat. Motorku yang paling kusayang sudah siap di depan kos (lha emang cuma satu-satunya, gimana ga disayang). Berbekal 1 tas gendong, akhirnya berangkat juga menuju tempat kursus.

Sesampainya di daerah Senayan, kemacetan tak terhindarkan. Di tengah-tengah kemacetan itu, suatu kejadian tak terduga muncul.
“brrmmm, brmm, brrm, bss……..”, suara motor mati segan hidup tak mau.
Yups benar, mesin motorku tiba-tiba mati.
“diiin..diiiiin…”, suara klakson mobil di belakangku menggema.

Kepanikan mulai muncul, kucoba untuk menghidupkan kembali mesin motorku, siapa tahu bensinnya kotor. Kucoba berkali-kali tak kunjung hidup. Daripada ikut-ikutan emosi gara-gara diklakson dari belakang, akhirnya kubawa ke pinggir jalan. Kucoba lagi menghidupkannya, tetap tidak menyala.

Setelah sekian lama mencoba dan mencoba dengan tidak putus asa hingga keringat bercucuran deras bak air terjun, harapan pun berubah menjadi pesimis. “Harus dorong sampai bengkel mana neh.”

“Waduh, kaburatornya kotor tuh mas”, celetuk tukang minuman di depan.

“Ah apa iya ya, baru 1 bulan kuservis apa sudah kotor lagi?” pikirku dalam hati.

“iya pak, mungkin juga”, sahutku meski tetap ga percaya.

“Mungkin bensinya abis Mas”, celetuk orang yang lain.

Kulihat indikator bensin masih ada 2 garis, berarti aman.

“Ga mungkin Pak, indikatornya masih banyak kok bensinya”, jawabku yakin.

“Coba dilihat dulu Pak.”

“Indikatorku ga pernah salah pak”, jawabku masih tak percaya.

Penasaran dengan saran Bapak tadi, kubuka deh tuh tangki bensin.

Eng ing eeeeng… Benar apa kata Bapak tadi. Tak ada setetes bensin pun tertinggal. Ya ampun, kok bisa indikator bensinku salah ya. Baru kali ini deh kedapatan kehabisan bensin di tengah perjalanan.

Malu campur jengkel, kudorong motor “kesayanganku” ke pom bensin terdekat. Hosh..hosh…hosh…

Alat yang tadinya kupercaya 100% ga mungkin salah, eh ternyata bisa salah juga ya. Saran dari mantan korban: Jangan percaya 100% dengan alat.

No comments:

Post a Comment