Showing posts with label cerita inspiratif. Show all posts
Showing posts with label cerita inspiratif. Show all posts

Saturday 7 October 2023

all is well

All is well“. Kata itulah yang melekat di pikiranku setelah menonton film India berjudul 3 Idiots. Film bergenre komedi tersebut mengisahkan persahabatan 3 mahasiswa suatu universitas di India. Ketiga mahasiswa tersebut sering kali membuat pemikiran-pemikiran menakjubkan yang melampaui pemikiran si dosen killer di universitas tersebut. Oleh karena itu mereka sering dipanggil si dosen dengan sebutan idiot karena tidak ingin tersaingi dengan ide-ide cemerlang mereka.

Kata all is well selalu mereka ucapkan ketika mereka sedang menghadapi masalah, seolah semua akan baik-baik saja。 all is well yang dimaksud mungkin adalah semua akan baik-baik saja. Tapi sempet terpikir juga sih, yang bener all is well atau all are well sih? Yes betul banget, keduanya bener ya temen-temen, tergantung konteksnya. All is well” tuh mengacu pada penilaian situasi bahwa segala sesuatunya beres, aman-aman aja, situasinya spesifik mengacu pada suatu kondisi. 

"Paham ora son", anak 90an pasti tau idiom ini punya siapa yah hahaha.. 

Sedangkan “All are well” tuh mengacu pada kesejahteraan sekelompok orang, bersifat jamak. Paham ga paham dikumpulin lah ya..

Kembali ke laptop.. Kisah kekonyolan mereka, ide-ide cemerlang, kisah cinta romantis,drama persahabatan, dan dibumbui dengan kisah sedih di dalamnya membuat film ini lebih menarik. Film ini mengajak penontonnya tertawa, tersenyum, hingga meneteskan air mata (lebay ga si, hehehe) yang pasti kisah 3 sahabat dalam film 3 idiots ini tak layak untuk dilewatkan. “All is well”.

Saturday 26 January 2019

Bukan di mana-mana

Udah berhari-hari gw cari-cari lagu yg sering gw dengerin di mobil but don't know the title exactly. Mulai dari youtube sampe spotify premium gw.

"Tumben lo langganan gituan"

Yes, berkat promo 5k pake kartu kredit gw bisa bebas download and denger musik sampe 3 bulan ke depan, hehehe. Thanks spotify. Malah promo..

Nah balik lagi, udah seminggu kagak ketemu jg tuh lagu, hingga pagi ini you know what (biar kayak anak jaksel, meskipun skr gw jd anak jaktim) ternyata eh ternyata lagu itu pernah gw download dan ada di playlist gw 🤦‍♂

And I learn something from this. Kadang kita suka cari suatu yg buat kita happy di luar sana. Setelah ke sana kemari ga nemuin jg yg bener-bener kita mau and finally kita baru sadar kalo happiness sangat dekat ama kita dan mungkin dia ada di samping bahkan udah kita punya dalam diri tapi seolah kita ga punya itu.

Sometimes, you don't need to search something outside, find out inside you!

Happines is near ☺

Thursday 12 May 2016

Maaf Atas Ketidaknyamanannya

Tak seperti biasanya, pagi ini kereta yang selalu aku tumpangi untuk meuju ke kampus (DLR - Dockland Light Railway) terlambat datang dan berhenti beberapa kali sebelum akhirnya sampai di stasiun terakhir, Bank Station. Melalui speaker dalam kereta, petugas beberapa kali meminta maaf atas ketidanyamanan pelayanan mereka. Informasi sekecil apapun menjadi penting bagi penumpang untuk mengurangi rasa kesal dan kekecewaan terhadap keterlambatan yang terjadi. Sesampainya di stasiun terakhir pun, petugas kembali menyampaikan permintaan maaf dan memberi salam khas mereka "terima kasih telah menggunakan layanan kami, semoga hari Anda menyenangkan".

Tak berhenti sampai di situ, ternyata sore ini aku menerima email dari Direktur DLR (bukan email secara personal sih) yang lagi-lagi isinya menyampaikan permintaan maaf atas layanan kereta pagi ini yang kurang nyaman karena ada banjir di stasiun Lewisham (stasiun awal keberangkatan kereta) yang menyebabkan pemutusan listrik sementara hingga mengakibatkan penumpukan penumpang dan kereta tidak dapat berjalan normal.

Wow.. Hari ini aku belajar betapa mereka sangat menghargai pelanggannya, mampu untuk mengakui kesalahan sekecil apapun meskipun itu kesalahan di luar kendali mereka (hujan lebat yang mengakibatkan banjir di stasiun), mereka tetap dengan besar hati meminta maaf. Sudah mampukah kita berbesar hati untuk memintaa maaf dan memaafkan?Lua

Plan journey Status update DLR



Transport for London_________________Image not displayed


DLR email update_________________Image not displayed



Dear Mr Purnama Sidi,

I apologise for the delays to your journey this morning. This was due to flooding in the Lewisham area, which was caused by heavy rain.

Power needed to be switched off while emergency services pumped water out of the area.

DLR services have now resumed.



Yours sincerely,
Signature_________________Image not displayed
Claire Mann
Director, Docklands Light Railway 

Thursday 10 March 2016

Semangkuk esTeler - Yang ini Lebih Manis

Senang rasanya mendapatkan cerita-cerita inspiratif dari kawan-kawan di group chat. Kadang mereka juga ga tau dari mana asalnya, cerita itu mengalir dari satu tangan ke tangan lain dalam sekejap. Ketika kita mendapatkan manfaat dari cerita itu, alangkah baiknya kita bantu sebarkan supaya orang lain juga bisa merasakan kebahagiaan seperti yang kita rasakan. Aku juga ga tau siapa pembuat cerita ini, apakah fiktif atau memang kejadian sebenarnya, bagiku ga masalah sepanjang cerita itu bisa memberikan dampak positif bagi pembacanya. Seperti salah satunya cerita di bawah ini.

Seorang anak kecil memegang dua buah 🍎🍎 di kedua tangannya.

Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya

"Sayang.., boleh Mama minta 🍎 satu?"

Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian dengαn cepat menggigit kedua 🍎🍎nya, bergantian.

Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, senyumnya telanjur luntur dari wajah nya... πŸ˜•

Sampai kemudian si anak menyodorkan salah satu 🍎 yang telah digigitnya tadi kepada ibunya.

Dengan sukacita dan senyum ceria 😊 si anak berkata :

"Ini untuk Ibu, yang ini LEBIH MANIS"

Hening.. πŸ˜” ternyata anak ingin memberikan yg terbaik buat ibunya, makanya si anak memastikannya πŸ‘πŸ˜†

Tidak ada kata2 yg terucap dari bibir ibunya, kecuali senyum dan bola matanya yang berkaca-kaca....tak terasa mengalir air matanya 😭

Siapapun Anda, Don't judge too quick
seberapapun pengalaman & pengetahuan Anda, jangan tergesa-gesa menilai seseorang, siapapun dia.

Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan penjelasan ... dengan caranya sendiri ..
Tetaplah menjadi orang yg bijaksana...😊

PRINSIP 90/10 STEPHEN J COVEY

Seperti biasa sore ini aku pulang dari kampus menuju flat menggunakan kereta. Waktu yang kutempuh untuk pulang lumayan lama, sekitar 40 menit lah. Perjalanan yang cukup panjang ini sering aku manfaatkan untuk membaca, entah itu membaca koran, membaca ebook, atau sekedar membaca chat di Whatsapp. Banyaknya group Whatsapp yang aku ikutin membuatku seperti ga pernah kehabisan bahan bacaan, ada yang ngirim cerita dan gambar lucu, artikel kesehatan, sampai iklan madu murni, hehe. Contohnya sore ini, aku mendapatkan cerita yang sangat inspiratif dari sebuah group Whatsapp. Cerita ini mengenai prinsip 90/10 dari Stephen Covey.

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?

- 10% dari hidup kita terjadi karena apa yang langsung kita alami.

- 90% dari hidup kita ditentukan dari cara kita bereaksi.

Apa maksudnya ?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri anda.

Contohnya :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan. Pesawat terlambat datang dan hal ini akan membuang seluruh schedule anda. Kemacetan telah menghambat seluruh rencana anda.

Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini.

Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.

Bagaimana caranya? Dari cara reaksi anda !!

Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi anda dapat mengontrol reaksi anda.

Marilah kita lihat contoh dibawah ini :
 
Kondisi 1

Anda makan pagi dengan keluarga anda. Anak anda secara tidak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman anda sehingga pakaian kerja anda tersiram. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi.

Reaksi anda :

Anda bentak anak anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian anda. Anak anda akhirnya menangis. Setelah membentak, anda menoleh ke istri anda dan mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir diujung meja.
 
Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar dan cepat-cepat ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak anda ketinggalan bis. Istri anda harus secepatnya pergi kerja. Anda buru-buru ke mobil dan mengantar anak anda ke sekolah. Karena anda telat, anda laju mobil dengan kecepatan 70 km/jam, padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam. Setelah terlambat 15 menit dan terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600.000,- karena melanggar lalu lintas, akhirnya anda sampai di sekolah. Anak anda secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit.
 
Setelah tiba di kantor dimana anda telat 20 menit, anda baru ingat kalau tas anda tertinggal di rumah.
 
Hari kerja anda dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran anda terganggu karena kondisi di rumah. Pada saat tiba di rumah, anda menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri dan anak anda.
 
Mengapa ? Karena cara anda bereaksi pada pagi hari.
 
Mengapa anda mengalami hari yang buruk ?

1. Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi ?

2. Apakah penyebabnya karena anak anda ?

3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas ?

4. Apakah anda penyebabnya ?

Jawabannya adalah No. 4 yaitu anda sendiri !!

Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada cangkir kopi. Cara anda bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata adalah penyebab hari buruk anda.

Berikut adalah contoh yang sebaiknya atau seharusnya anda sikapi.
 
Kondisi 2
 
Cairan kopi menyiram baju anda. Begitu anak anda akan menangis, anda berkata lembut : "Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya." Anda ambil handuk kecil dan lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan mengambil tas, secepatnya anda menuju jendela ruang depan dan melihat anak anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke anda.

Anda kemudian mengecup lembut pipi istri anda dan mengatakan : "Sampai jumpa makan malam nanti."

Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan muka cerah menyapa staff anda. Bos anda mengomentari semangat dan kecerahan hari anda di kantor.

Apakah anda melihat perbedaan kedua kondisi tersebut ?

2 (dua) skenario berbeda, dimulai dengan kondisi yang sama, diakhiri dengan kondisi berbeda.

Mengapa ?
Ternyata penyebabnya adalah dari cara anda bereaksi !

Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi yang 90% tergantung dari reaksi anda sendiri.

Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90/10. Jika ada orang yang mengatakan hal buruk tentang anda, jangan cepat terpancing.

Biarkan serangan tersebut mengalir seperti air di gelas. Anda jangan membiarkan komentar buruk tersebut mempengaruhi anda.

Jika beraksi seadanya atau salah reaksi maka akan menyebabkan :
Kehilangan teman, dipecat, stress dan lain-lain yang merugikan.

Bagaimana reaksi anda jika mobil anda mengalami kemacetan dan terlambat masuk kantor? Apakah anda akan marah? Memukul stir mobil? Memaki-maki? Apakah tekanan darah anda akan naik cepat?

Siapa yang peduli jika anda datang telat 10 detik? Kenapa anda biarkan kondisi tersebut merusak hari anda?
 
Cobalah ingat prinsip 90/10 dan jangan khawatir, masalah anda akan cepat terselesaikan.

Contoh lain :

- Anda dipecat.
Mengapa anda sampai tidak bisa tidur dan khawatir? Suatu waktu akan ada jalan keluar. Gunakan energi dan waktu yang hilang karena kekhawatiran tersebut untuk mencari pekerjaan yang lain.

- Pesawat terlambat.
Kondisi ini merusak seluruh schedule anda. Kenapa anda marah-marah kepada petugas tiket di bandara? Mereka tidak dapat mengendalikan terhadap apa yang terjadi. Kenapa harus stress? Kondisi ini justru akan memperburuk kondisi anda. Gunakan waktu anda untuk mempelajari situasi, membaca buku yang anda bawa, atau mengenali penumpang lain.

Sekarang anda sudah tahu prinsip 90/10. Gunakanlah dalam aktivitas harian anda dan anda akan kagum atas hasilnya. Tidak ada yang hilang dan hasilnya sangat menakjubkan.

Sudah berjuta-juta orang menderita akibat stress, masalah berat, cobaan hidup dan sakit hati yang sebenarnya hal ini dapat diatasi jika kita mengerti cara menggunakan prinsip 90/10.
Semoga bermanfaat

ENJOY YOUR LIFE! NIKMATILAH HIDUP INI !!

Tuesday 21 December 2010

To Dream The Possible Dream

Kita layaknya coca cola kaleng yang diproduksi di pabrik yang sama dan didistribusikan menggunakan truk yang sama. Yang membedakan adalah tujuan akhir distribusinya. Pertama, coca cola didistribusikan di warung makan kaki lima. Di situ coca cola dijual sekitar Rp5rb kepada konsumen. Kedua, coca cola itu didistribusikan di Restoran. Bila dijual ke konsumen akhir, harganya sekitar R0 10rb. Tempat ketiga adalah di Hotel bintang lima. Harga jual coca cola kaleng itu bisa mencapai Rp50rb/botolnya. Kita sekarang seperti coca cola yang berada di hotel bintang 5. Kita berada di kantor yang penuh potensi layaknya hotel bintang 5 tadi. Segala kesempatan terbuka lebar. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan kesempatan berharga ini. Kalian harus punya visi, misi, dan target yang jelas.

“To dream the possible dream”

Demikianlah kira-kira petikan kata-kata dari bapak Kepala kantor wilayah di lingkungan kerjaku memotivasi pegawai yang baru diangkat.

Jangan Percaya 100% pada Alat

Sore itu, seperti biasanya setiap hari senin aku ada kursus Mandarin di Tanjung Duren. Sepulang kantor langsung menuju kamar mandi. Mandi dan siap-siap berangkat. Motorku yang paling kusayang sudah siap di depan kos (lha emang cuma satu-satunya, gimana ga disayang). Berbekal 1 tas gendong, akhirnya berangkat juga menuju tempat kursus.

Sesampainya di daerah Senayan, kemacetan tak terhindarkan. Di tengah-tengah kemacetan itu, suatu kejadian tak terduga muncul.
“brrmmm, brmm, brrm, bss……..”, suara motor mati segan hidup tak mau.
Yups benar, mesin motorku tiba-tiba mati.
“diiin..diiiiin…”, suara klakson mobil di belakangku menggema.

Kepanikan mulai muncul, kucoba untuk menghidupkan kembali mesin motorku, siapa tahu bensinnya kotor. Kucoba berkali-kali tak kunjung hidup. Daripada ikut-ikutan emosi gara-gara diklakson dari belakang, akhirnya kubawa ke pinggir jalan. Kucoba lagi menghidupkannya, tetap tidak menyala.

Setelah sekian lama mencoba dan mencoba dengan tidak putus asa hingga keringat bercucuran deras bak air terjun, harapan pun berubah menjadi pesimis. “Harus dorong sampai bengkel mana neh.”

“Waduh, kaburatornya kotor tuh mas”, celetuk tukang minuman di depan.

“Ah apa iya ya, baru 1 bulan kuservis apa sudah kotor lagi?” pikirku dalam hati.

“iya pak, mungkin juga”, sahutku meski tetap ga percaya.

“Mungkin bensinya abis Mas”, celetuk orang yang lain.

Kulihat indikator bensin masih ada 2 garis, berarti aman.

“Ga mungkin Pak, indikatornya masih banyak kok bensinya”, jawabku yakin.

“Coba dilihat dulu Pak.”

“Indikatorku ga pernah salah pak”, jawabku masih tak percaya.

Penasaran dengan saran Bapak tadi, kubuka deh tuh tangki bensin.

Eng ing eeeeng… Benar apa kata Bapak tadi. Tak ada setetes bensin pun tertinggal. Ya ampun, kok bisa indikator bensinku salah ya. Baru kali ini deh kedapatan kehabisan bensin di tengah perjalanan.

Malu campur jengkel, kudorong motor “kesayanganku” ke pom bensin terdekat. Hosh..hosh…hosh…

Alat yang tadinya kupercaya 100% ga mungkin salah, eh ternyata bisa salah juga ya. Saran dari mantan korban: Jangan percaya 100% dengan alat.

Kenapa Harus Kecewa

Perasaan kecewa, menyesal dan sebangsanya sering kali menerpa kita manakala kita mengalami kegagalan. Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa kita bisa kecewa?

Ketika tim sepak bola kesayangan kalah dari tim lawan, perasaan kecewa begitu mendalam terjadi pada diri kita. ketika kita tidak mendapatkan ranking 1 di kelas, kita kecewa. Ketika kita tidak mencapai target penjualan, kita kecewa. Lalu sebenarnya apa yang membuat kita kecewa?

Menurut saya, kita kecewa disebabkan oleh diri kita sendiri. Kita kecewa karena apa yg kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Siapa yang membuat harapan itu? Diri kita sendiri. Oleh sebab itu, kita kecewa disebabkan oleh diri kita sendiri yang selalu berharap lebih. Kita kecewa karena harapan kita agar tim kesayangan kita menang, kita kecewa karena terlalu berharap mendapatkan ranking 1, kita kecewa karena terlalu berlebihan menentukan target.

Coba bayangkan di sisi sebaliknya. Apabila kita tidak menggebu-gebu membela suatu tim sepak bola, mau si A kalah atau sebaliknya, kita tidak akan kecewa. Bila kita tidak mentargetkan untuk mendapatkan ranking 1, kita tidak akan kecewa bila hanya mendapat ranking 2. Demikian juga bila kita tidak membuat target yang berlebihan, kita tidak akan kecewa dengan hasil yg kita peroleh.

So, rasa kecewa, menyesal dan sebangsanya disebabkan oleh siapa? Diri kita sendiri. Berbahagialah dengan apa yang dimiliki dan didapat, dengan demikian kita tidak akan kecewa dengan apapun hasilnya. “Bersyukur” merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan semua itu.

Jangan Nak, Itu Punya Orang Lain

“Duh laper, makan mie ayam ah”
Kebetulan di deket kos ada penjual mie ayam yang enak plus lumayan murah.

Sampai di pintu masuk warung,salah satu pelanggan bapak,ibu dan anaknya sudah selesai makan dan bersiap keluar.

“pak, balon”, rengek si anak melihat balon yg entah milik siapa tergeletak di lantai.

“punya sapa ni bang?”tanya si bapak pada abang mie.

“wah ga tw pak, mungkin punya anak yg td makan di sini”, jawab si abang.

“jangan nak, punya orang lain”,kata bapak pada si anak.

“ntar kita beli di sana, ya”,bujuk si bapak.

Mendengar hal itu membuatku tersenyum dalam hati. Si bapak telah mengajarkan sebuah arti kejujuran pada si anak dan diriku tentunya. Kita tak boleh mengambil barang yang bukan hak kita.

cerita ini pernah diterbitkan di blog lama http://misterdee.co.cc/ tanggal December 12