Monday 29 February 2016

Kuliah di London atau Beijing

Kerjarlah ilmu sampai ke negeri Cina, Lha kenapa orang Cina malah ngejar ilmu sampai ke London? Ini beneran lho, hampir 90% mahasiswa master jurusan akuntansi di The University of Liverpool in London adalah mahasiswa berasal dari Tiongkok. Pertama kali upload foto bareng-bareng temen sekelas, komentar yang keluar adalah..... kamu sekolah di Beijing apa London sih Di? hahaha

Bayangan pas kuliah di London kan temen-temennya bule, eh ini kok enggak. Waduh salah masuk kampus deh aku. Selidik punya selidik, ga cuma di kampusku lho yang begini. Hampir sebagian besar kampus di UK, klo jurusannya bisnis, ekonomi, atau akuntansi, mayoritas mahasiswanya ya dari asia timur alias RRT.





Jadi Warga London untuk Sementara

Aku ga pernah berpikir sebelumnya untuk bersekolah ke luar negeri. Aku pun sampai sekarang seperti ga percaya kalo aku kuliah di London. Ya London, ibukota Inggris. Selain aku ga suka yang namanya bahasa asing (bilang aja ga bisa bahasa Inggris hehe), aku juga udah lama banget meninggalkan bangku sekolah. Otakku ini udah ga mau diajak lari alias kaku. Gimana enggak, selama 6 tahun setelah lulus dari kuliah S1, aku sama sekali ga pernah buka buku akuntansi, di kerjaan pun ga kepake tuh ilmu akuntansi, kalopun kepake itu pun jarang banget iya jaraaang banget karena aku berkutat seputar administrasi doang. Bisa bayangin kan gimana galaunya aku waktu itu, tapi mungkin inilah jalan terbaik yang harus aku lalui. Aku mendapatkan kesempatan yang mungkin ga semua orang bisa dapetin. Bersyukur iya, tapi tetap bertanya-tanya dalam hati terus, bener deh kenapa aku bisa ya. Ah sudah lah, lamunan itu ga bisa menjawab pertanyaanku ini. Mungkin hanya dengan menjalani, aku bisa mendapatkan jawabannya. Istriku pernah bilang kita ga akan pernah tau kalo apa yang kita alami ini adalah indah ketika kita belum menjalaninya, kita akan tau semua ini indah ketika kita sudah di depan dan seperti mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kenapa begini kenapa begitu. Aku percaya bahwa apa yang aku terima saat ini adalah hasil dari perbuatanku masa lalu dan aku selalu mempercayai bahwa setiap hal yang aku terima saat ini adalah hasil terbaik bagiku yang harus aku jalani dengan rasa bahagia.

Aku ga punya siapa-siapa di London, bahkan aku ga tau London itu kotanya seperti apa. Aku cuma tau ada Big Ben aja di London, hehe.. Beruntung awal kedatanganku di London, disambut sama ketua PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) London. Beliaulah yang menjemputku di bandara. Sepanjang perjalanan dari bandara naik kereta bawah tanah ke penginapan Wisma Siswa, tempat menginap sementara yang sudah aku booking ketika masih di Indonesia, beliau banyak bercerita kehidupan di London dan cara-cara untuk bertahan hidup di tengah hiruk pikuk kota besar. Makasih banget mbak Dorothy, berkat beliaulah saya ga merasa seperti tarzan masuk kota.

Hari-hari awal di London aku habiskan untuk mencari tempat tinggal permanen. Hampir 2 minggu blom juga dapet flat yang cocok dan sesuai budget. Lebih ke budget sih, hehe, beneran deh, bayar sewa kamar sebuan di London bisa buat bayar sewa apartemen 2BR di Jakarta 6 bulan. Gile benerrr..

Selain harga akomodasi yang selangit, harga makanan di London menurutku juga aje gile. Menurutku sih.. hehe, soalnya kebiasaan makan di warteg cuma abis 10rb dah kenyang banget. Buat sekali makan sederhana di sini bisa menguras kocek 5-6 pounds. Kalo di konversi dengan rupiah saat itu 22rb, hmm 130rb sekali makan, itupun rasanya di bawah standar kesukaanku. Aku terbiasa makan makanan yang spicy, berbumbu tajam dan pedas, di sini makanannya hampir ga ada rasa, banter-banter rasa asin yang samar-samar. 

Ngomong-ngomong soal konversi pound ke rupiah, sampai saat ini aku masih sering ngelakuinnya. Padahal kata temen-temen yang udah lama tinggal di London, jangan ngelakuin itu lagi. Klo kita masih convert mata uang, kita ga akan tega beli makan atau beli apapun di sini. Bagi orang London, harga sandwich 2.5 pound itu udah murah banget, tapi coba deh lo konversi ke rupiah, 50rb lebih kan. us, udah dibilang jangan convert ke rupiah.. hehehe. Anggap aja 1 pound itu 1rb rupiah, kata temenku. Jadi kita ga ngerasa ngeluarin uang banyak pas mau beli apa-apa. Tapi jujur, tetep aja ga bisa, bagaimanapun otak ini otomatis ngebandingin. Contohnya nih, waktu itu aku mau beli sayur bayam, harganya 2 pounds, berarti anggap aja Rp2rb kan? Hmm.. ga bisa, aku tetep ga tega beli bayam seiket Rp40rb, hahaha...

 Parlianment Building atau yang lebih dikenal dengan Jam Big Ben

 Buckingham Palace

 London Bridge



Monday 28 January 2013

Program promosi PAY 1 FOR 2 kartu kredit BCA di CINEPLEX 21 & XXI

Program promosi PAY 1 FOR 2 di CINEPLEX 21 & XXI sudah BERUBAH lagi dengan detail sbb:

Program sebelumnya:
Nama programPAY 1 FOR 2
Hari program yang berlakuSabtu dan Minggu
Kartu Kredit yang berlakuBCA Lifestyle card dan BCA Visa Platinum
Benefit bagi pemegang Kartu Kredit BCAPemberian tiket nonton gratis sebanyak beli 1 gratis 1 per minggu per cardholders
Studio yang berlaku
8 bioskop JabodetabekStudio XXI - EX, PS XXI, PIM XXI, Anggrek XXI, Gading XXI, Puri XXI, Artha Gading XXI, Senayan City
9 bioskop Non JabodetabekCiwalk XXI (Bandung), Tunjungan XXI & Galaxi 21 (Surabaya), Studio 21 (Jogja), Galeria 21 (Bali), SUN 21 (Medan), Citra 21 (Semarang), Riau 21 (Riau), Panakkukang 21 (Makassar)

Berubah Menjadi:
Hari program yang berlaku:
CUMA hari SABTU

Kartu Kredit yang berlaku:
BCA Mastercard MC2 Silver dan Gold, BCA Visa Batman Silver dan Gold, BCA Batik Platinum, BCA Visa Platinum, BCA Mastercard World, BCA Mastercard Platinum

5 bioskop Jabodetabek:
PIM XXI, Anggrek XXI, Gading XXI, Senayan City XXI, dan IMAX Gandaria XXI

13 bioskop Non Jabodetabek


Ciwalk XXI (Bandung), Tunjungan XXI (Surabaya), Studio 21 (Jogja), Galeria 21 (Bali), SUN 21 (Medan), Paragon XXI (Semarang), Riau XXI (Riau), Panakkukang XXI (Makassar), E-Walk XXI (Balikpapan), Studio 21 (Batam), Studio 21 (Manado), PIM 21 (Palembang), Ayani XXI (Pontianak)

CINEMA THE PREMIERE
Kartu Kredit BCA:
1. BCA Batik Platinum
2. BCA Visa Platinum
3. BCA Mastercard World
4. BCA Mastercard Platinum
5. BCA Singapore Airlines Signature & Visa Infinite

Berlaku di bioskop Premiere
JAKARTA:
1. Premiere Senayan City XXI
2. Premiere Pondok Indah XXI

SURABAYA:
1. Premiere Grand City XXI

Wednesday 20 June 2012

NGOPI Bareng detikinet dan Rakuten

Kamu termasuk orang yang suka ngopi? Ya, hampir sebagian besar orang suka ngopi. Bagi orang yang punya sakit maag sepertiku mungkin tidak terlalu hobi dengan yang namanya kopi. Ngopi yang satu ini dijamin ga bikin sakit maag kok, tapi justru bisa nambah pengetahuan, nambah ilmu, dan nambah temen. Ngopi apaan tuh? NGOPI itu NGObrol Peristiwa Internet. Acara yang diselenggarakan oleh Detikinet bekerjasama dengan Rakuten kemarin, 18 Juni 2012, berlangsung meriah. Acara yang diadakan di lobby  Menara Bank Mega itu dihadiri hampir 100 peserta. Acara itu mengambil tema Internet Marketing Online. Tema yang sedang ngetrend di Indonesia, hampir semua orang pengen berjualan secara online dan pengen tau gimana caranya bisa memasarkan secara online.

Kok bisa jadi peserta, gimana caranya? Nah, berawal dari ketidaksengajaan membuka detikinet, di sana ada banner iklan tentang acara ngopi. Awalnya gak ngeh, apaan tuh ngopi, tapi liat tema yang cukup menarik, akhirnya "si cursor" nyamperin juga tuh banner. Setelah diklik, ternyata disana sudah disediakan form registrasi jika kita pengen daftar. Kita cuma disuruh ngisi nama, nomor hape, dan alasan kenapa kita pengen ikut acara ini. Beberapa hari setelah aku submit form registrasi, aku dapet email undangan dari detikinet yang bunyinya "Selamat Anda terpilih menjadi salah satu peserta acara NGOPI". Wow, beneran nih? Sempet ga nyangka juga awalnya. Ketika acara belom mulai, seorang pemuda dan bapak ngobrol yang kira-kira seperti ini pembicaraannya.

"Bapak pertama kali datang ke acara ini?"

"Iya, kamu sendiri?", tanya si bapak.

"Ooo kalo saya udah SERING.. kapan itu waktu sponsornya juragan gadget saya dapet doorprize handphone, nukerin hape lama ama Belagio, bla bla bla..."

Yang bikin aku tercengang, adalah si pemuda tadi udah sering banget ikut acara ini. Aku yang awalnya merasa beruntung banget karena dapet undangan di acara ini, sirna seketika. Ya biasa aja, ga terlalu susah kok untuk ikut acara ini, pokoknya sering-sering aja buka detikinet, atau follow twitternya @detikinet. Lho malah promosi, ga kok. Ya, namanya juga acara NGOPI, ga afdol klo ga ada yang namanya kopi. Coffeebean yang masih satu grup ama detikcom ngasi kami kopi GRATIS di awal acara plus cookies yang lezat. Hmm lumayan ya, sayangnya ga ada makan malam, hahaha, ngarep.com.

Acara yang harusnya mulai pukul 18.00, molor banget sampe pukul 19.15 baru mulai. Tepat pukul 19.15, pembawa acara (Andrie Djarot dan Debby Miranda) mulai menyapa peserta yang udah memenuhi kursi. Tak lama, para pembicara menaiki panggung, Reino Barrack (direktur Rakuten.co.id), Enda Nasution (Internet Marketing Strategist salingsilang.com), dan Ghea Oktarin (owner shopping online garasimonmu.com).

Tak bisa dipungkiri bahwa bisnis online belakangan ini sudah sangat marak khususnya di Indonesia, didukung dengan kemampuan internet ang semakin lancar. Bisnis online ini juga dipicu oleh padatnya aktivitas seseorang yang membuat mereka prefer mencari barang lewat online. Kemacetan di kota besar juga memicu orang-orang untuk belanja via online. Tak ayal bisnis online menjamur bak lumut di kamar mandi, lho perumpamannya kok sedikit curhat ya. Namun demikian selalu aja ada kendala atau hambatan dalam setiap bisnis, bagaimana mengenai keamanan pembayaran belanja online yang notabene kita ga ketemu langsung ama si penjual. Di sisi lain, penjual juga ga kenal ama calon pembeli. Belom lagi soal pembayaran selesai, muncul masalah lain yaitu pengiriman barang. Yakin ga barang yang dibeli bakal sampai ke tangan pembeli dengan selamat. Artinya barang yang dibeli sesuai ga dengan yang ditampilkan penjual di situs mereka? Permasalahan-permasalahan ini dikupas tuntas oleh ketiga pembicara dengan gayanya masing-masing, ditambah lagi presenter yang kocak banget dan bisa mencairkan suasana. Materi bisa diliat di  http://inet.detik.com/ngopi  aja ya. hehehe.

Diakhir acara aku sempet-sempetin foto bareng pembicara dan presenter, hohoho, narsis dikit gapapa lah. See u di event berikutnya. Ini dia fotonya.. 


Pembicara NGOPI 

Reino Barrack (direktur Rakuten.co.id) 

Enda Nasution (Internet Marketing Strategist salingsilang.com) 

Andrie Djarot dan Debby Miranda (presenter)  


Thursday 3 May 2012

PAY 1 FOR 2 di CINEPLEX 21 & XXI

Sosialisasi perubahan mekanisme dan benefit program promosi PAY 1 FOR 2 di CINEPLEX 21 & XXI dengan detail sbb:

Program sebelumnya:
Nama programPAY 1 FOR 2
Hari program yang berlakuJumat, Sabtu dan Minggu
Benefit bagi pemegang Kartu Kredit BCA Pemberian tiket nonton gratis sebanyak 2 gratis 2 per minggu per cardholders
Kartu Kredit yang berlakuBCA Lifestyle Card dan BCA Visa Platinum
Studio yang berlaku
10 bioskop JabodetabekStudio XXI EX, PS XXI, Gading XXI, PIM XXI, Anggrek XXI, Puri XXI, Senayan City XXI, PIM 21, La Piazza 21, Artha Gading XXI
11 bioskop Non JabodetabekCiwalk XXI, Tunjungan XXI, Galaxi 21, Studio 21 Jogja, Galeria 21, SUN 21, Citra 21, Riau 21, Panakkukang 21, BSM XXI, Pakuwon 21


Berubah Menjadi:
Nama programPAY 1 FOR 2
Hari program yang berlakuSabtu dan Minggu
Kartu Kredit yang berlakuBCA Lifestyle card dan BCA Visa Platinum
Benefit bagi pemegang Kartu Kredit BCAPemberian tiket nonton gratis sebanyak beli 1 gratis 1 per minggu per cardholders
Studio yang berlaku
8 bioskop JabodetabekStudio XXI - EX, PS XXI, PIM XXI, Anggrek XXI, Gading XXI, Puri XXI, Artha Gading XXI, Senayan City
9 bioskop Non JabodetabekCiwalk XXI (Bandung), Tunjungan XXI & Galaxi 21 (Surabaya), Studio 21 (Jogja), Galeria 21 (Bali), SUN 21 (Medan), Citra 21 (Semarang), Riau 21 (Riau), Panakkukang 21 (Makassar)


NOTE:
Perubahan program berlaku mulai Jumat, 24 April 2009