Monday 30 January 2012

Pulang Kampung Ngerayain Imlek 2563

Huh lagi2 ketidakdisiplinanku membuat kemalasan untuk menulis datang menghampiriku. Tapi no problemo, aku akan tetap menulis dengan segala keterbatasanku. Oia mumpung masih dalam suasana imlek aku mau ngucapin Gong Xi Fat Chai, Xi nien Kuai Le, semoga berkah di Tahun Naga Air semakin berlimpah, rejeki lancar dan semua mendapatkan kebahagiaan. Sadhu...

Pagi itu, 21 Januari 2012 aku begitu bersemangat. Pagi-pagi banget aku udah bangun. Biasanya juga bangun pagi-pagi banget sih. Cuma hari ini beda. Bedanya apa? Bedanya hari ini aku akan pulang ke Jogja untuk merayakan imlek bersama keluarga, dan aku masih punya tunggakan cucian yang seabrek. Ih jorok bener ya.

Pagi ini aku berniat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR), eh kok PR ya, kyak jaman sekolah aja, PR. Maksudku pekerjaan rumah tangga ga bisa disingkat PRT ntar disangka pembantu rumah tangga. Seperti tradisi orang Tionghoa pada umumnya, sebelum tahun baru imlek harus beberes, bersih-bersih rumah. Segala yang kotor dibersihkan termasuk hati kita juga dibersihkan. Muka juga dibersihkan tuh, haha ga bisa klo itu, udah mentok.

Singkat cerita pagi itu aku sibuk mencuci baju, sambil mesin cuci bergoyang, aku menyapu lantai, sambil sapu bergoyang eh maksudnya sambil pinggul bergoyang, aku mengepel lantai. Meja dirapikan, kertas-kertas yang udah ga terpakai dibuang. Kaca jendela aku lap, ngomong-ngomong soal bersihin kaca jendela, sejak awal aku kos di sini, kira-kira 2 tahun yang lalu, ni kaca baru 2 kali dibersihin. Ini kali kedua kaca ini merasakan usapan kasih sayang dari tanganku. Jorok abiiisss... Tak lupa daun jendela dan daun pintu juga dibersihkan, Klo daun di taman dibersihin sampe lebaran monyet juga ga selesai-selesai. Katanya singkat cerita tp kok melebar terus sih? yauda kira-kira begitulah kesibukanku pagi itu.

Singkat cerita lagi, aku berhasil menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga tadi tepat waktu. Semua sudah bersih tinggal aku sendiri yang belom bersih. Waktu sudah menunjukkan jam 07.00, aku harus segera mandi nih soalnya jam 7.30 aku sudah ditunggu bang jeki, maksudnya tukang ojek di depan kos. Kemarin udah janjian ma dia di tempat biasa. Tempat biasa? Emang dah pernah cerita mangkalnya di mana? Dia biasa mangkal di jalan depan kos, tempat jualan air minum isi ulang. Nah Setelah beres mandi (bener-bener singkat kan? Proses mandinya gimana gausah ditulis ya. Ntar kepengen mandiin kan repot), aku langsung siap-siap ke tempat mangkalnya bang jeki.

Lagi-lagi singkat cerita aku udah dianterin bang jeki ke terminal Rawamangun, aku naik bus Damri menuju Bandara Soetta. Ongkos 20rb lancar sampai bandara terminal 3. Pasti sudah bisa menduga kan aku naik pesawat apa? yups bener banget, Air Asia merupakan armada pilihanku. Kalo ditanya kenapa pilih Air Asia, jawabannya singkat, it's the cheapest one. Turun dari bus Damri perut masih keroncongan. Ngeliat cuma ada resto CFC di sana, tak bisa pindah ke lain hati, pilihanku jatuh padanya. Menu nasi goreng menjadi menu alternatif selain ayam, tapi tetep aja ada ayamnya. Tak selang berapa lama tibalah kakakku dan kakak iparku di terminal 3. Kami memang janjian untuk pulang bareng naik pesawat yang sama.

aku: Udah makan blom kalian?

mereka: Belom

aku: kalian mau makan di mana?

mereka: di dalam ada apa ya?

aku: kyaknya cuma ada J.Co deh

mereka: Yauda makan di sini aja

Mereka pun akhirnya pasrah sambil memesan menu burger CFC sebagai menu sarapan mereka.

Beberapa menit kemudian.
Aku: eh udah hampir jam 10 nih, ayo buruan naik.

Kita Boarding jam 10.00. Setelah melewati metal detector dan membayar airport tax, kami pun naik ke pesawat.

Di dalam pesawat.

kakak: Eh, tadi ada Cie Elis lho

aku: Oo, cie elis anaknya om litek?

kakak: iya

aku: udah nikah ya dia?

kakak: kayaknya udah

aku: nikah ma sapa dia?

kakak: nikah ama suaminya

Kupingku terasa gatel seketika.

aku: yaeyalah nikah ama suaminya masa' nikah ama isterinya. Maksudku suaminya siapa?

kakak: ga kenal

Tiba-tiba perbincangan berhenti sampai di situ.

Sunday 4 September 2011

Ngohiang, ada yang tau?

Ngohiang, kata yang cukup asing di telinga kami. Ketika kami berjalan-jalan ke Bogor dan melintasi jalan Surya Kencana (ada yang bilang Malioboronya Bogor) kami tertarik dengan satu rumah makan yang menyediakan ngohiang. Hayoo sudah ada yang tau belum apa itu ngohiang? Karena rasa penasaran itulah kami akhirnya memutuskan berhenti di resto itu.
Ya bagi masyarakat Bogor mungkin tidak asing dengan ngohiang. Ngohiang adalah sejenis makanan yang mirip dengan batagor. Ngohiang terbuat dari tepung yang didalamnya diberi daging cincang, dibentuk lonjong lalu digoreng. Ngohiang disajikan panas bersama kentang goreng, acar lobak, dan dilumuri bumbu saus kacang. Berbeda dengan batagor, saus kacang ngohiang ini memilki tekstur yang sangat halus sampai-sampai tidak terlihat lagi bentuk asli si kacang dan cenderung manis. Rasa ngohiangnya enak dan gurih. Kentangnya juga empuk dan gurih, ditambah acar lobak yang segar. Catatan kami cuma satu, saus kacangnya terlalu manis, kurang gurih. Rasa manis inilah yang membuat agak eneg ketika makan terlalu banyak. Akhirnya kami menyiasati dengan makan ngohiang tanpa saus kacangnya.

Resto Ngohiang ini sangat mudah dicari karena terletak di pinggir jalan besar satu arah. Namun karena letaknya yang di jalan satu arah itu, Anda harus pelan-pelan jangan sampai kebablasan. Meskipun terletak di pinggir jalan dan restonya gak ada AC, resto ini ga terasa panas lho. Apalagi malam itu Bogor diguyur hujan sangat deras, wuih dingin... Pelayanannya juga bagus, ketika kami tiba di sana kami langsung disambut oleh pelayan resto yang menawarkan menu-menu yang ada di resto tersebut. Ketika pulang pun kami diberi pinjaman payung agar kami bisa masuk ke mobil.

Sebenernya di resto ini menyediakan beberapa menu lainnya seperti pangsit pengantin, sotomie babat, soto babat, mie ayam pangsit, dan lain-lain. Namun ketika kami mau pesan menu lain ternyata sudah habis. Wow, laris juga ya. Nah buat Anda yang penasaran dengan rasa ngohiang bisa datang ke Bogor dan arahkan kendaraan Anda ke jl. Surya kencana, letaknya ada di sebelah kanan jalan. Selamat mencoba!




Wednesday 31 August 2011

Siapa bilang Jakarta macet???

INI DIA 15 FOTO BUKTI KALO JAKARTA TU GA MACET!!!


Jl. Soepomo

Jl. depan McD Soepomo

Depan Pancoran

Jl. Sudirman dari atas jembatan Balai Kartini

Jl. Sudirman ke arah Semanggi

Jl. Satrio menuju Jl. Sudirman

Depan Mall Ambassador

Terowongan Casablanca

Menuju terowongan casablanca

Jl. Casablanca

Jl. Casablanca

Jl. Casablanca depan Hotel Parkline

Jl. depan kota casablanca

Depan 7eleven Sahadjo

Jl. Depan Kantor Pajak Wajib Pajak Besar Orang Pribadi

Gimana? Udah terbukti kan kalau Jakarta itu ga macet? Hahahahaha

Tuesday 30 August 2011

Warung Bebek paling ramai se dunia


Warung bebek paling rame se dunia, itulah tagline yang diangkat oleh Warung makan Bebek Kaleyo. Memang tak salah tagline itu disandang oleh warung bebek yang memiliki beberapa cabang di Jakarta ini. Ketika saya datang ke cabang Tebet pukul 20.30, suasana warung bebek ini masih ramai. Saya jadi makin penasaran nih, apa yang membuat orang-orang rela antri untuk makan bebek ini. Beruntungnya saya, saat itu masih ada tempat kosong di dalam ruang ber-AC yang jelas no smoking area. Tidak ada pelayan yang menyambut dan memberikan sapaan maupun memberikan petunjuk meja mana yang kosong. Saya harus mencari sendiri meja yang kosong. Sampai duduk pun belum ada pelayan yang memberikan daftar menu. Akhirnya saya mengambil sendiri saja daftar menu dan segera memanggil pelayan ketika sudah siap memesan.

Saya datang bertiga dengan kakak dan kakak ipar. Kakak menyarankan agar memesan bebek muda, katanya lebih empuk dan porsinya lebih besar dari bebek biasa. Namun ketika kami memesan, ternyata bebek muda sudah habis. Yah ga kebagian deh. Ya sudah kami memesan bebek goreng dada.
"Minumnya Teh manis ya mas", pintaku.
"Tehnya habis mas"
Wow seperti apa ya ramainya warung ini sampai-sampai minuman teh yang sangat mudah dibuat saja kehabisan.

Tidak berselang begitu lama, pesanan kami pun tiba, dada bebek goreng. Soal rasa memang enak, bumbu meresap dan dagingnya empuk. Sambalnya super pedas, dan kata kakak, sambal di Kaleyo Tebet ini lebih pedas dari Kaleyo Cempaka Putih. Bagi yang tidak suka pedas, saya sarankan untuk mencampur sedikit sambal dengan kecap. Itupun rasanya masih pedas bagi orang yang tidak terlalu suka pedas seperti saya. Saya hanya menyayangkan bebek yang disajikan terlalu kecil, dagingnya hanya sedikit, jadinya kurang mantab deh. Dengan porsi kecil seperti itu seharusnya Kaleyo berani memberikan 2 potong bebek dengan harga yang sama.

Karena saking ramainya, ada pengunjung lain yang satu ruangan dengan saya mengeluh ke pelayan karena minumnya belum datang-datang juga. Panasnya bebek dan nasi serta pedasnya sambal membuat mereka agak emosi. Soal rasa memang tidak perlu diragukan lagi, sudah banyak review mengenai kelezatan bebek ini sebelumnya, yang perlu saya garis bawahi dalam tulisan ini adalah, rasa sudah enak, ramai sudah terbukti, namun pelayanan tidak boleh ketinggalan. Semoga ini menjadi masukkan juga untuk resto-resto yang sudah sangat ramai agar tidak mengesampingkan pelayanan. Selamat makan...

Criukz Snack

Sudah lama nih tidak menulis karena kesibukan. Haha gaya..
"emang sibuk apaan?"
"saya sekarang ada bisnis kecil2an"
"bisnis? bisnis apaan?"
"ya bisnis snack, udah pernah denger Criukz?
"Criukz? Apaan tuh criukz?
"Criukz adalah keripikz zingkong zuper tipiz"
"hmm, emang kelebihannya apa dibandingkan keripik singkong lainnya?"
"nah pertanyaan bagus tuh, keripikz ini bukan keripikz zingkong biaza lho, keripikz ini terbuat dari zingkong pilihan dan diolah kembali dengan proses khusus. Yang pasti criukz tidak menggunakan pengawet lho"
"Kalo tanpa pengawet, bisa tahan brp lama?"
"bisa tahan sampai 4 bulan, tp klo belom dibuka bungkusnya, lebih dari itu pun tetap criukz lho rasanya"
"ada brp rasa tuh?"
"ada 8 rasa yang ga boleh kamu lewatin"
"Wah2 oke juga tuh, kalo mau beli kmn nih?"
"Kamu bisa baca2 dulu tentang bisnis ini di criukz.blogspot.com"
"Oke deh, wah mantab ya"