Taggal 4 Februari yang lalu merupakan awal perjalananku ke Kuala Lumpur (KL). Pukul 6.30 kami sudah sampai di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Begitu masuk bandara, kami melakukan check-in terlebih dahulu di counter Air Asia tujuan KL dengan menunjukkan selembar tiket yang sudah kami print sendiri sebelumnya dan paspor tentunya.
"Selamat pagi mas, ini tiket dan paspornya"
"Selamat pagi", sapa petugas dengan ramah.
"maaf pak, ini tidak ada bagasi ya", tanya si petugas.
"Ada mas, ini kami bawa bagasi"
"tapi di tiket blom termasuk, jadi harus bayar lagi"
"lho kemarin sudah diinput kok mas", ucapku penasaran
"Blom ada pak"
Waduh, perasaan kemarin waktu pesan tiket sudah dicentang tuh bagian bagasi. Belum juga mulai berangkat sudah ada masalah gini.
"Ya sudah lah, kami bayar mas. Berapa?"
"untuk 15 Kg pertama Rp120.000, Pak"
Padahal kalau kita pesan lewat internet cuma bayar Rp60.000. Kata Bondan Prakoso "ya sudah lah".
Setelah check-in selesai kami berjalan ke kiri menuju loket pembayaran Airport tax. Pintu keberangkatan luar negeri beda dengan pintu keberangkatan domestik. Biasanya setelah check-in kami berjalan ke kanan, sekarang menuju kiri loket. Airport tax penerbangan international juga beda dengan domestik, kami harus bayar Rp100.000 per tiket. Mahal ga sih?
Jam di tangan masih menunjukkan pukul 07.00. Ketika kami mau memasuki ruang imigrasi, petugas bilang kalau nanti pukul 8.10 baru bisa masuk. Mau ke mana dulu ya? Akhirnya kami memutuskan keluar bandara dulu deh buat ngisi perut. Di sekitar bandara ada warung makan Soto Bebek yang lumayan lah untuk ngisi perut pagi-pagi karena perjalanan nanti menempuh sekitar 2 jam 30 menit.
Pukul 8.10WIB kami semua sudah sampai di bandara lagi. Kami langsung menuju counter imigrasi. Sampai di sana sudah banyak yang mengantri. Kami diberi kartu imigrasi dan disuruh mengisinya. Kartu ini terdiri dari 2 bagian, bagian satu diberikan ke petugas saat keberangkatan dan yang bagian lainnya diberikan lagi saat tiba di dalam negeri lagi. Kira-kira isiannya adalah nama, nomor paspor, tanggal bikin dan expired paspor, nomor pesawat, negara tujuan. Sampai di depan loket petugas memeriksa foto yang ada di paspor dengan orang yang ada di hadapannya sekaligus memeriksa isian kartu imigrasi tadi. Kalau sudah cocok, kami diminta untuk masuk ke ruang tunggu.
Eits tunggu dulu, tas bawaan kita diperiksa lagi menggunakan x-ray. Segala sesuatu yang berbentuk cairan tidak diperkenankan masuk ke ruang tunggu. Air minum , shampo, parfum, dll yang berbahan cair ga boleh masuk pokoknya. Di dekat mesin X-ray ada banyak botol air minum disita petugas. Bagi yang belum tahu ya terpaksa menghabiskan minumannya di tempat atau terpaksa membiarkan petugas menyitanya. Lumayan buat dijual lagi, hehe becanda. Ya paling enggak botol minumnya bisa dikiloin dah.
Ruang tunggu penerbangan international lebih sempit dan terkesan kurang nyaman karena tempat duduk yang disediakan kurang jumlahnya. Banyak calon penumpang yang terpaksa berdiri atau duduk di lantai sembari menunggu pesawatnya tiba.
Pukul 9.10 kami dipersilakan naik ke pesawat. Pramugari penerbangan internasional memang pilihan ya, selain cantik juga cakap dalam kerjanya. Perjalanan 2 jam 30 menit jadi ga terasa deh. Iya ga terasa, tidur melulu sih. hahaha