"bolpoin, bolpoin, murah saja satu dus isi 12 cuma Rp5000"
Gimana murah kan? kok malah ikut promosi. hehe, belum tentu lho, siapa tau dari 12 biji yg nyala cuma satu. Sambil meletakkan contoh bolpoinnya di pangkuan para penumpang bus, si bapak terus aja berpromosi.
"Ayo murah-murah, bolpoin buat ponakan biar besok jadi pegawai pajak"
Ups kok pegawai pajak dibawa-bawa. Akhir-akhir ini anggapan orang bahwa bila menjadi pegawai pajak pasti makmur semakin santer terdengar, sampai-sampai si pedagang bolpoin menggunakan profesi pegawai pajak sebagai perumpamaan yang seolah-olah ingin mengatakan bahwa kalau beli bolpoin saya nanti bisa menjadi makmur.
Di tengah-tengah promosinya terdengar celetukan dari penumpang yang iseng.
"jadi pegawai pajak biar bisa korupsi"
Tak kalah berani, si pedagang kembali berkata.
"itu terserah orangnya, mau korupsi terserah, enggak lebih bagus"
Haduh-haduh, ada-ada aja ya. Memang benar kata pak pedagang, profesi apapun memungkinkan kita untuk berkorupsi. Tinggal bagaimana kita bertanggung jawab terhadap profesi yang kita pegang saat ini. Korupsi adalah perbuatan yang melawan hukum. Paling tidak dari kejadian itu kita bisa tahu bahwa saat ini profesi pegawai pajak menjadi salah satu favorit, paling tidak bagi si pedagang bolpoin tentunya.
No comments:
Post a Comment